Siapkonek
Technology Agency
0   /   100

Mengenal Agile Product Management

Start Reading

Menurut Hotjar.com, manajemen produk tangkas adalah pendekatan adaptif untuk perencanaan dan pelaksanaan strategi produk di mana tim bekerja secara harmonis untuk mencapai tujuan produk. Metode manajemen produk yang gesit menerapkan proses umpan balik pengguna yang lebih cepat, peningkatan produk yang berkelanjutan (berulang), dan penjualan yang umumnya lebih baik. Perbaikan produk yang sedang berlangsung diproses berdasarkan analisis dan data umpan balik pelanggan.

Jadi bagaimana metode tangkas berbeda dari metode pengembangan produk tradisional?

Pada awalnya, proses pengembangan produk sulit diatur, terutama sebelum munculnya metodologi tangkas seperti Scrum atau Kanban.

Bayangkan jika tim produk dan pengembangan beroperasi secara independen, tidak ada proses sinkronisasi, dan manajer proyek hanya melihat metrik keberhasilan atau perubahan di akhir pengembangan.

Jenis proses ini disebut metode waterfall, memiliki kelemahan tidak fleksibel, proses tidak efisien, dapat memperlambat inovasi produk, sehingga tidak memenuhi kebutuhan pelanggan.

Sedikit demi sedikit, pendekatan waterfall menjadi semakin tidak relevan karena tidak memungkinkan terciptanya produk digital yang beradaptasi dengan kebutuhan pelanggan yang semakin kompleks.

Sementara itu, metode agile dijalankan secara teratur, memungkinkan perubahan terjadi lebih cepat. Karena umpan balik pengguna sangat dimaksimalkan dalam proses ini, pengembangan produk yang diciptakan melalui kebutuhan pelanggan dapat diakomodasi.

Metode tangkas tidak berfokus pada perubahan besar yang terjadi dalam waktu singkat tetapi pada perbaikan kecil yang terus menerus untuk mencapai tujuan akhir yang lebih besar.

Kedua, menggunakan metode tangkas dapat membuat tim lebih ramping karena membutuhkan kolaborasi, respons cepat terhadap perubahan, dan produktivitas yang lebih besar.

Namun, tidak lengkap rasanya tanpa membahas pro dan kontra dari pendekatan tangkas ini.

Kelebihan metode agile 

Agile dirancang untuk dapat mengambil pendekatan iteratif. Ini berarti bahwa fitur akan diperkenalkan satu demi satu saat data pelanggan dikumpulkan. Dengan Agile, tim memiliki waktu yang lebih mudah untuk membangun produk yang layak minimum (MVP) sebelum membuat produk yang “lengkap”.

Kemudian, ketika saatnya untuk mengerjakan fitur secara keseluruhan, tim juga dapat mengumpulkan umpan balik pengguna. 

Akibatnya, umpan balik pengguna dapat segera diterapkan pada proses pengembangan produk. Selain itu, alur kerja yang gesit menghasilkan siklus umpan balik yang lebih cepat saat ada hal yang perlu segera diperbaiki, seperti saat memperbaiki bug atau memperkenalkan fitur baru.

Baca Juga : Mengenal Tentang Freelance dan Kelebihannya

Selanjutnya, agile dianggap lebih gesit dan cepat dalam hal merilis fitur baru. Memang, pekerjaan dilakukan di semua departemen dan ada kolaborasi berkelanjutan antara tim pemasaran, penjualan, dan pengembangan.

Kekurangan Metode Agile 

Agile dirancang untuk dapat mengambil pendekatan iteratif. Ini berarti bahwa fitur akan diperkenalkan satu demi satu saat data pelanggan dikumpulkan. Dengan Agile, tim memiliki waktu yang lebih mudah untuk membangun produk yang layak minimum (MVP) sebelum membuat produk yang “lengkap”.

Kemudian, ketika saatnya untuk mengerjakan fitur secara keseluruhan, tim juga dapat mengumpulkan umpan balik pengguna. 

Akibatnya, umpan balik pengguna dapat segera diterapkan pada proses pengembangan produk. Selain itu, alur kerja yang gesit menghasilkan siklus umpan balik yang lebih cepat saat ada hal yang perlu segera diperbaiki, seperti saat memperbaiki bug atau memperkenalkan fitur baru.

Selanjutnya, agile dianggap lebih gesit dan cepat dalam hal merilis fitur baru. Memang, pekerjaan dilakukan di semua departemen dan ada kolaborasi berkelanjutan antara tim pemasaran, penjualan, dan pengembangan.

Jadi apa praktik manajemen produk yang diadopsi oleh metode tangkas?

Pertama, ini tentang membangun strategi produk yang solid. Ini dapat dimulai dengan membuat visi produk:

tujuan bisnis yang ingin Anda buat, bagaimana pengguna dapat menggunakan produk Anda, serta dampak dan manfaat yang ingin Anda ciptakan dengan produk Anda.

Juga, amati dan analisis titik nyeri klien sebanyak mungkin. Jangan lupa untuk mempertimbangkan aksesibilitas dan persaingan produk yang ada.

Anda dapat menggunakan survei dan melakukan analisis persaingan untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.

Kemudian, setelah melakukan riset pengguna dan pasar, Anda dapat menciptakan kondisi akhir yang ideal agar produk Anda lebih baik dari produk pesaing Anda. Dari sana, rencanakan untuk sampai ke sana dengan jadwal yang realistis dan personal.

Buat Website GRATIS!!!