NFC – Dewasa ini, sudah banyak perangkat mobile cerdas (seperti smartphone maupun smartwatch) yang menerapkan teknologi NFC atau Near-Field Communication di dalamnya. Teknologi ini bisa digunakan sebagai teknologi pembayaran NFC yang jauh lebih canggih.
Teknologi pembayaran nirkontak ini sangat berguna ketika terjadi Pandemi COVID-19 yang mengharuskan untuk mengurangi kontak sentuh. Meskipun begitu, apakah teknologi pembayaran digital ini benar-benar aman untuk diterapkan sebagai teknologi pembayaran?
Untuk menjawabnya, artikel ini akan membahas tentang teknologi NFC itu sendiri dan penerapannya sebagai teknologi pembayaran digital.
Apa Itu NFC?
NFC atau Near-Field Communication atau Protokol Komunikasi Jarak Dekat sudah dikenal sejak tahun 1983 saat dipatenkan oleh Charles Walton, yaitu pengembangan dari teknologi RFID (Radio Frequency Identification).
Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk tersambung dan bertukar data dengan pengguna lain menggunakan dua perangkat yang memiliki teknologi NFC, di mana satu perangkat menjadi transmitter dan perangkat lainnya menjadi penangkap sinyal.
Teknologi NFC memiliki beberapa fungsi yang berguna bagi kehidupan sehari-hari, antara lain untuk transfer data, berbagi koneksi WiFi, hingga melakukan transaksi cashless.
Baca Juga : C-Level dalam Perusahaan: Ketahui Tugas dan Wewenangnya!
Cara Kerja NFC
NFC dapat digunakan dalam radius 4 cm, sehingga dua perangkat yang digunakan harus didekatkan. Yang membedakannya dengan koneksi menggunakan bluetooth yang menggunakan induksi elektromagnetik, NFC akan saling terkoneksi melalui gelombang radio.
Frekuensi gelombang radio yang digunakan saat melakukan koneksi NFC sebesar 13,56 megahertz (MHz), sehingga kecepatan transfer data menggunakan NFC bisa mencapai 106,212 hingga 424 kilobit per detik (kb/s).
Kemudian, terdapat dua jenis perangkat yang digunakan dalam NFC: perangkat aktif dan pasif. Yang dimaksud dengan perangkat aktif adalah perangkat mobile seperti smartphone. Smartphone sendiri mempunyai tiga mode NFC, antara lain:
- Reader/Writer
Dapat digunakan untuk membaca kartu elektronik sehingga bisa mengetahui isinya (misalnya saldo pada kartu uang elektronik atau data karyawan di dalam kartu ID karyawan). Mode ini hanya bisa dilakukan satu arah saja.
- Card emulation
Dapat digunakan untuk melakukan pembayaran digital secara cashless.
- Peer-to-peer
Dapat digunakan untuk melakukan transfer file atau koneksi WiFi. Mode ini paling sering digunakan dan bisa dilakukan secara dua arah.
Sedangkan yang dimaksud dengan perangkat pasif adalah perangkat yang hanya mengirimkan informasi tanpa menggunakan daya apa pun, misalnya kartu elektronik dan kartu identitas.
Teknologi NFC untuk Pembayaran Nirkontak
Salah satu fungsi NFC adalah untuk melakukan pembayaran nirkontak atau cashless atau tap to pay. Beberapa brand sudah menerapkan penggunaan NFC untuk pembayaran cashless, misalnya Apple Pay dan Samsung Pay.
Pembayaran NFC memanfaatkan teknologi RFID yang memungkinkan untuk bertukar data menggunakan frekuensi gelombang radio. Ketika NFC reader diaktifkan, sinyal akan dikirimkan untuk mencari perangkat NFC terdekat. Kemudian, RFID reader akan menangkap sinyal tersebut di kartu atau perangkat yang digunakan.
Perangkat akan mengirimkan permintaan kepada bank untuk mengeluarkan token yang akan dikirimkan ke RFID reader dan mengotorisasi transaksi. Ketika transaksi berhasil, biasanya akan ditandai dengan bunyi beep, getar, atau tampilan transaksi sukses.
Manfaat Pembayaran NFC Dalam Bisnis
Dalam bisnis, pembayaran jenis ini tentu sangat bermanfaat. Alasannya adalah pelanggan cukup menempelkan perangkat mereka pada terminal POS untuk melakukan transaksi secara NFC. Alhasil, proses transaksi bisa lebih cepat dan efisien.
Selain itu, teknologi NFC sudah menggunakan enkripsi yang aman untuk melindungi data pribadi dan sensitif (misalnya data bank pengguna) sehingga pelanggan tidak perlu takut data-data mereka akan bocor saat menggunakan pembayaran NFC.
Keamanan data-data saat pembayaran NFC dilakukan semakin terjamin karena biasanya perangkat yang mendukung fitur NFC akan menyimpan data transaksi pembayaran yang sensitif tersebut dalam komponen Secure Element (SE) yang didesain untuk melindungi data dari akses yang tidak disetujui.
Meskipun begitu, teknologi NFC masih belum bisa sepenuhnya diterapkan di Indonesia bila dibandingkan dengan teknologi QRIS yang menggunakan kode QR. Pasalnya, pelaku usaha yang ingin menerapkan teknologi ini harus menyiapkan perangkat khusus seperti terminal POS dan smartphone yang mendukung NFC.
Selain itu, masih banyak pengguna smartphone kelas menengah ke bawah yang tidak mendukung fitur NFC, sedangkan fitur ini sudah ditemui pada smartphone menengah ke atas atau flagship yang sedikit penggunanya.
Teknologi NFC juga berpotensi merugikan karena data-data transaksi tersebut berisiko terkena serangan cyber. Jika pelanggan masih belum terbiasa menggunakan teknologi NFC, proses transaksi via NFC ini tentu akan menyulitkannya sehingga berpotensi mengalami kegagalan transaksi.
Penutup
Singkat kata, penggunaan NFC sebagai teknologi pembayaran nirkontak sudah terbukti aman dan cepat sehingga membuat transaksi lebih mudah. Meskipun begitu, ada baiknya teknologi ini diterapkan secara perlahan, mengingat masih banyak yang menggunakan perangkat yang tidak mendukung NFC.